Membeli rumah jadi yang ditawarkan pengembang atau developer bukan pilihan ideal, bagi kebanyakan orang. Lebih puas rasanya, membangun rumah sendiri. Atau, meminta arsitek mendesain sesuai kebutuhan keluarga, dan gaya hidup adalah impian kebanyakan orang.
Namun sering terjadi Anda tidak punya pilihan lain. Anda “terpaksa” membeli dari pengembang karena dana terbatas dan Anda harus membayar rumah dengan kredit. Bagaimana Anda menyiasatinya, agar rumah yang Anda beli dari developer tetap sesuai dengan keinginan Anda? Berikut tip dari saya.
1. Pilihan yang dilakukan kebanyak orang adalah: “biar saja dulu seperti itu”. Nanti, kalau sudah ada uang lagi, Anda akan merenovasinya sedikit demi sedikit. Pilihan ini mungkin benar, tetapi bisa jadi biaya yang Anda bayar untuk merenovasi jauh lebih besar
2. Cara yang lain telah dilakukan oleh salah seorang klien langganan studio kami. Sebelum Anda membeli, tanyakanlah kepada pengembang apakah mereka bersedia memodifikasi rumah sejak awal agar sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Kalau mereka mengatakan “tidak”, sebaiknya Anda mengurungkan niat Anda membeli dari developer tersebut bila alasannya tidak cukup meyakinkan.
4. Kalau pengembang menjawab “ya”, lanjutkan dengan pertanyaan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Umumnya pengembang tidak megijinkan perubahan tampak rumah, karena terkait dengan perizinan yang sudah mereka miliki. Dalam hal ini umumnya pengembang tidak mau direpotkan dengan perubahan izin.
5. Jadi, biasanya pengembang hanya mengizinkan perombakan di bagian dalam. Lanjutan pertanyaan: “apakah developer menyediakan arsitek” untuk mewujudkan keingan Anda. Umumnya, pengembang tidak mempunyai armada arsitek yang dapat melayani kebutuhan klien satu per satu.
6. Nah, salah seorang pelanggan kami, setelah mendapatkan lampu hijau dari pengembang menghubungi kami untuk merombak gambar rumah dari pihak developer. Alasannya, desain asli tidak memenuhi kebutuhan keluarga. Dan, walaupun developer mengizinkan perubahan, mereka tidak mempunyai cukup arsitek untuk membantu.
7. Ingatlah, Anda hanya dapat melakukan hal ini sebelum proses pembangunan dilakukan developer.
Contoh: gambar awal dari developer, tipe rumah 82m2, luas tanah 120m2
Denah awal lantai 1
Denah awal lantai 2
Contoh berikut adalah gambar yang kami usulkan, mempertimbangkan kebutuhan klien.
Denah lantai 1 yang kami modifikasi
Denah lantai 2 yang kami modifikasi
Perbedaan antara denah rumah yang sudah kami modifikasi adalah pada: (a) jumlah ruang tidur dari 3 menjadi 4 kamar tidur, (b) penambahan mushola (c)pemindahan posisi tangga sehingga, (d)halaman belakang menjadi ruang terbuka yang dapat diakses baik dari ruang keluarga, ruang makan, dan mushola (e) penambahan kamar tidur pembantu+ kamar mandi di lantai 2.(f) last but not least, perubahan posisi pintu depan/pintu utama, serta ruang tamu dengan partisi yang dapat dibuka tutup untuk menyediakan ruang berkumpul keluarga besar
Nah selamat memodifikasi rumah idaman dari developer sedari awal. Selamat mencoba!
Sumber:
http://annahape.com/2009/07/02/tip-56-desain-arsitektur/
Karena tidak punya pilihan, banyak orang membuat solusi simple.Memasang AC atau menambah tirai: entah bambu atau bahkan tirai kain tebal di jendela. Padahal itu bukan satu-satunya solusi. Solusi lain yang ditawarkan seni arsitektur adalah: secondary skin.
Memasang tirai bambu/krei, memang menyelesaikan satu hal yaitu sinar matahari dapat diredam. Tetapi, aliran udara dikorbankan, sehingga udara panas terperangkap dalam ruang. Akibatnya, hawa panas tetap terasa. Belum lagi fasad atau tampak rumah, mungkin ikut dikorbankan. Sementara itu, pemasangan AC jelas merupakan solusi jangka pendek yang menyumbang peningkatan panas bumi dan tidak ramah lingkungan.
Scondary skin, atau kulit ke dua, adalah dinding rumah lapis ke dua. Fungsi secondary skin adalah agar sinar matahari tidak dihambat sama sekali, tetapi hanya tertahan masuk rumah secara langsung. Sementara aliran udara yang keluar masuk rumah tetap dapat terjaga.
Gambar berikut dari Annahape Studio memperlihatkan fungsi dasar dari scondary skin tersebut. Udara tetap dapat masuk rumah dengan leluasa (gbr1) tetapi sinar matahari tidak langsung masuk rumah (gbr2)
Fungsi utama lainnya adalah, secondary skin harus menjadi bagian dari desain fasad, atau tampak rumah. Artinya, secondary skin dibuat justru untuk memperindah rumah seperti terlihat dalam dua gambar berikut dari Annahape Studio.
Keindahan scondary skin, kombinasi antara batu alam dan kayu (yang dapat dibuka tutup) terlihat dalam foto berikut.
Persoalannya, kadang rumah sudah terlanjut jadi. Dan mengubah fasad tampak rumah mungkin membuat Anda merogoh kocek lebih dalam. Salah satu cara yang lain adalah memodifikasi pagar rumah dengan bambu, dan menambah tanaman. Foto di bawah ini. Fungsinya sama seperti secondary skin, tetapi karena letaknya dipagar, bolehlah disebut sebagai third skin, atau kulit ke-tiga.
Sumber:
http://annahape.com/2009/07/13/tip-62scondary-skin/